Thursday, July 12, 2018

Ini Dia Holy Grail Microchip Paling Canggih


Konon Holy Grail adalah sebuah penemuan baru dalam bentuk microchip yang kecanggihannya dapat melampaui kekutan otak manusia. Terobosan baru itu dilakukan oleh para ilmuan di University of Exeter.

Selain itu, Holy Grail disebut-sebut mampu menyimpan dan mengolah informasi setara dengan homo sapiens. Mengutip dari laman futurism, tim peneliti di Exeter mengembangkan chip komputer photonics yang menggunakan cahaya, bukan listrik untuk mensimulasikan operasi sinapsis otak. 

Para peneliti gabungan tersebut yang terdiri dari Universitas Oxford dan Universitas Munster menyatakan untuk menciptakan respons sinaptik iso-biologis dibuat dengan mengabungkan cakram optik dengan sirkuit fotonik yang dirakit secara terpadu. Hal ini penting karena sinapsis fotonik beroperasi dengan kecepatan seribu kali kecepatan otak manusia.
"Perkembangan komputer yang bekerja lebih seperti otak manusia telah menjadi pencarian yang begitu besar bagi ilmuwan selama beberapa dekade. Melalui jaringan neuron dan sinapsis, otak dapat memproses dan menyimpan sejumlah besar informasi secara bersamaan, hanya dengan menggunakan beberapa puluh watt daya. Komputer konvensional tidak bisa mendekati kinerja semacam ini," tutur Profesor Harish Bhaskaran dari Oxford yang juga sebagai pemimpim tim penelitian tersebut.
Daniel C. Wright, co-author dari tim Exeter, menambahkan bahwa Komputer elektronik relatif lambat, dan semakin cepat membuat mereka semakin banyak daya yang diperlukan. Komputer konvensional juga sangat "bodoh", tanpa adanya pembelajaran dan kemampuan pemrosesan paralel seperti otak manusia.
"Kami menangani kedua masalah ini di Poker online sini - tidak hanya dengan mengembangkan tidak hanya arsitektur komputer seperti otak baru, tetapi juga bekerja di domain optik untuk memanfaatkan kecepatan dan keuntungan besar dari revolusi photonics silikon yang akan datang," ucap Wright.
Penelitian Profesor Wolfram Pernice dari Universitas Münster, memperluas terkait "Holy Grail ini. Di mana dia mengatakan, karena sinaps melebihi jumlah neuron di otak sekitar 10.000 banding 1, komputer mirip otak pun perlu meniru beberapa bentuk sinaptik-sinaptik. "Itulah yang telah kita lakukan di sini," tutur dia.
Perlu diketahui, hasil dari penelitian para peneliti tersebut diterbitkan pada sebuah jurnal di di Science Advances.

No comments:

Post a Comment